Pages

Wednesday, December 31, 2008

Keluhan Akhir Tahun

Akhirnya sampai juga di hari terakhir tahun 2008. Banyak yang sudah dilalui, susah, senang, tawa, tangis. Semuanya lengkap sudah kurasakan tahun ini. Kalau mau direview rasanya tahun ini seperti awal dari jalan menanjak. Lempeng di awal tahun, mulai menanjak di tengah dan makin menanjak lagi menjelang akhir tahun. Nggak cuma di kerjaan, tapi hampir di semua sisi kehidupanku. Sampai kadang-kadang pengen rasanya menyerah. Tapi gila aja, itu bunuh diri namanya.

Soal target tahun 2008, alhamdulilah tercapai. Target supersimpel yang mulai kupatok dari awal tahun akhirnya tercapai walaupun sama Yang Di Atas dicarikan jalan lain. Tapi hasilnya sama loh. Hebat Tuhan itu. Maaf ya Bos kalo tahun ini kurang berterimakasih sama Dirimu. Tahun depan kuusahakan lebih berterima kasih deh.

Soal cinta, ya semua orang juga tau tahun ini terjadi patah hati terbesar di dunia. Tapi syukurlah dari situ akhirnya aku ditunjukkan siapa dia yang sebenarnya. Sekarang sedih-sedihannya udah cukup. Waktunya cari yang baru. Udah ada di depan mata, baik, cantik, moga-moga dia wkwkwkwk..

Ok, sekarang target ke depan. Simpel aja.. Pengen .... (jangan ah,ntar ga seru kalo pada tau hehehe). Have a hardrockin' New year!! :)

Sunday, December 14, 2008

Another Sad Story

Cerita ini dikisahkan sama adikku. Ceritanya cukup bikin dada rasanya sesak. Beberapa minggu kemarin adikku naik KA ekonomi Surabaya-Blitar dari stasiun kota. Dia naik KA yang sore, jadi perhitungannya jam 8 malam sudah sampai Blitar. Di depan dia ada 3 orang, seorang bapak dan anaknya perempuan kira-kira umur 8 tahun lalu ada juga kakeknya yang menurut adikku sudah lumayan renta.

Waktu KA masih berhenti di stasiun kota, sang bapak pamit turun untuk membeli tiket. Setengah jam menunggu ternyata sang ayah tak juga kembali. Bahkan sampai KA berangkat. Anak perempuan itu mulai gelisah, kakeknya juga. Dengan berbagai cara sang kakek menghibur cucunya biar nggak nangis. Bahkan yang bikin miris, mereka akhirnya beli tiket ke kondektur. Tahu apa yang terjadi setelah itu? Uang sang kakek habis. Adikku sempat melihat dompet sang kakek kosong melompong. Padahal tau nggak berapa harga tiket KA ekonomi Surabaya-Blitar? Cuma Rp 6000 saja!

KA terus melaju, sang anak terus gelisah. "Nanti aja ditunggu di stasiun", hibur sang kakek. Memang benar-benar hari sial buat mereka malam itu. KA terlambat, telatnya nggak main-main sampai jam 12 malam baru masuk stasiun Blitar, alias telat 4 jam. Bayangkan saja, malam itu mereka harus menahan lapar. Sampai di stasiun Blitar tengah malam, mereka sibuk mencari-cari sang ayah dan hasilnya nihil. Ketika ditanya rumahnya, mereka bilang desa Ponggok. Itu jauhnya 20an km dari stasiun.

Entah apa yang dilakukan mereka tengah malam, lapar, nggak punya duit dan jauh dari rumah. Yang jelas, cerita ini bikin aku bersyukur masih bisa hidup lebih enak dari mereka,masih bisa naik mobil walaupun jelek, masih bisa makan enak dan lainnya. Makasi ya Allah..

Saturday, November 29, 2008

Namaku di Undangan Pernikahanmu

Kejadian ini membuat aku semakin yakin tentang kekuatan pikiran. Apa yang kamu pikirkan, itu yang akan terjadi.

Jadi ceritanya gini. Beberapa tahun yang lalu aku jatuh cinta setengah mati pada perempuan ini. Selama bertahun-tahun kenal dia aku nggak pernah sedikitpun menyatakan cinta. Melihat dia lewat aja udah seneng banget. Sampai akhirnya makin dekat dan dekat. Singkatnya, sepertinya dia tahu perasaanku. Lalu dia bilang kalau sebaiknya hubungan ini sebatas pertemanan saja. Sempat patah hati juga sih. Aku bahkan sempat bilang dalam hati, "suatu saat namaku pasti ada di undangan pernikahanmu".

Tahun demi tahun berlalu, sampai akhirnya Oktober kemarin dia menikah. Dan ternyata bener. Namaku ada di undangannya! Tapi sebagai desainer undangan, bukan mempelai pria :(

Sunday, November 2, 2008

Ah, Ketahuan

Kemarin seharian aku menghabiskan waktu sama seorang teman yang akhir-akhir ini digosipkan dekat denganku di sebuah gerai donat salah satu mal di Surabaya. Kalo ditanya, kok sekarang dekat sama dia? PDKT ya? Nggak juga, entahlah kenapa tiba-tiba jadi sering ngobrol aja.

Setelah ngobrol bertukar banyak pemikiran, ide, masa lalu, masa depan, impian, rasan-rasan tentang ini itu, dan lainnya, kita pulang. Secara udah sore juga gitu.

"Untung ya nggak ketemu orang-orang yang kita kenal ya di sini" kataku.
"iya, bisa rame besok Senin" jawabnya.
"Ah, GR kamu..."

Kita terus jalan, sampai di parkiran tiba-tiba ada yang meneriaki.

"Lho, bukannya itu mbak anu?" katanya
"Bukan ah" jawabku singkat
"Iya, itu lho mbak anu"
"Masa sih?" aku mulai nggak yakin

Motor yang ditumpangi 2 orang itu mendekat dan berhenti di depan kita berdua. Pria yang duduk depan membuka helmnya dan ternyata benar, mereka 2 orang yang sangat kukenal.

"Hayo.. Ketahuan.. Udah jadian ya?"
"Ah, nggak kok.." jawabku
"Awas lho besok kuonairkan ke acaramu.." ancam mbak itu tadi.

Aduh.. Bakal rame lagi nih. Jadi gak enak sama dia.

Wednesday, October 8, 2008

Hanya Isyarat

Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta.
Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang telah hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan..
(Dewi Lestari - RectoVerso)

Monday, September 29, 2008

Setahun Sekali

Sekali dalam setahun di Indonesia selalu terjadi semacam prosesi besar yang dirayakan oleh hampir seluruh penduduk termasuk aku dan keluargaku. Idul Fitri, sebuah momen dimana setiap manusia yang meyakininya akan kembali fitri, kembali suci, dan yang paling terlihat adalah kembali ke kampung halaman alias mudik. Gak tau kapan dan dari mana asalnya tradisi mudik ini. Yang jelas hingga kini orang selalu pulang kampung saat lebaran.

Beberapa hari ini di jalan aku jadi suka merhatiin tingkah polah orang-orang yang mudik. Ada yang naik motor. Suami nyetir, anak di depan bapaknya, ibu di belakang dan di antara bapak dan ibu masih ada satu ato dua anak lagi yg nyelip di situ. Belum lagi barang bawaannya yang diikat pada dua batang kayu di belakang motor. Miris dan membahayakan. Tapi gimana lagi, momen ini kan cuman setahun sekali. Lalu ada lagi yang naik KA sampai nempel di lokomotif, sambungan gerbong dan toilet. Nggak nyaman memang, tapi gimana lagi, momen ini kan cuman setahun sekali. Ada juga yang berjubel rebutan masuk pintu bus yang lebarnya nggak sampai 1 meter, sambil menenteng tas, ransel dan kardus. Susah memang, tapi gimana lagi, ini kan cuman setahun sekali. Ada juga seorang teman yang menyalakan YMnya dan bercerita dia sedang terjebak macet di Cirebon berjam-jam. Bahkan baru masuk Surabaya setelah hampir 30 jam perjalanan naik mobil pribadi. Lelah memang, tapi sekali lagi ini kan cuman setahun sekali. Dan masih banyak lagi potret mudik yang lain.

Itulah tradisi unik di negara ini. Yah sebenarnya masalahnya bukan pada momen ini datangnya cuma setahun sekali, tapi berapa kali orang-orang itu mengalami 'siksaan' yang datangnya selalu dinanti-nanti itu.

Btw, buat yang mudik ati-ati di jalan ya.. Mohon maaf lahir batin :)

Tuesday, September 23, 2008

Yang baru.. Yang Baru...

From: dito chrisdianto [mailto:dito@hardrockfm.com]
Sent:
22 September 2008 12:53
To:
MRAMEDIA-BMD

Subject:
promosi karyawan

Dear All,

Bersama ini kami informasikan hasil promosi karyawan di Hard Rock FM Surabaya , efektif per 1 September 2008 :

  1. S.Y terpromosikan menjadi RND Manager
  2. R.W.W terpromosikan menjadi AE Supervisor
  3. D.T terpromosikan menjadi Assistant Program Director
  4. Erditya Indra wirasta terpromosikan menjadi Creative Assistant

Kepada ybs, kami atas manajemen HRFM Sby mengucapkan Selamat atas prestasinya, semoga dengan promosi ini memberikan output kinerja yang lebih baik bagi perusahaan.

Nb : Jika memberikan Ucapan selamat, mohon dialamatkan di email ybs, terimakasih

Regards,


Dito Chrisdianto
Operations Manager
89.7 Hard Rock FM Surabaya

-----------------------------------------

Jabatan baru, gaji baru, email signature baru, dan ini yang paling penting, tanggung jawab baru. Menyenangkan atau menyedihkan sebenarnya?

Wednesday, September 17, 2008

Rubik's Cube

Seharian memandangi Rubik's Cube yang warnanya masih acak yang tergantung di samping monitor kerjaku. Memecahkan misteri Rubik's Cube itu memang susah. Menyamakan warna satu sisi dengan sisi yang lain memang bukan perkara yang mudah. Semalam menyamakan 1 sisi saja nggak bisa hehehe... satu sisi yang hampir selesai malah kacau balau huhuuhuhuu....

Lama-lama aku berpikir, kenapa mesti disamakan warna sisinya ya? Pattern warna acaknya lama-lama kalo dilihat keren banget. Jadi kenapa harus di samakan ya?

Bukan Rubik's Cube-nya sih yang pengen bahas, tapi yang memberiku teka-teki Rubik's ini. Entah apa maksudnya, apa bisa diartikan bahwa untuk mendapatkan hati seseorang itu sama susahnya seperti menyusun warna-warni Rubik's Cube ini? Damn... sekarang mulai merindukannya. Masih ada sedikit kata-kata yang tak sempat terucap dan belum terpahami.

Wednesday, September 10, 2008

2 Hari Lagi

Huuuhhh... 2 hari lagi dia pulang. Huuuuhhhh... Masih banyak yang belum terungkapkan walaupun mungkin dia sudah menduga-duga. Apa harus dikatakan juga? Sial.. beneran jatuh cinta pada orang yang salah nih

Saturday, September 6, 2008

Status YM Hari Ini

Seperti yang sudah-sudah, status YM-ku selalu ganti-ganti setiap hari. Updatenya mengikuti kata hati atau apa yang terjadi di sekitarku. Yang paling baru agak panjang, tapi dalem banget. "Buka mata, hati, telinga, sesungguhnya ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta". Terinspirasi dari lagunya Maliq & D'Essential yang baru nih judulnya Mata, Hati, Telinga.

Ya, seperti biasa, ini bukan ekspresi pembelaan diri atas cinta yang terucapkan. Yang jadi bahan olok-olokan anak-anak sore gitu. Ah, biarlah. Sesungguhnya menurutku kata cinta bukanlah hal yang harus selalu diucapkan. Karena lidah itu tajam dan tak bertulang, kata-kata yang keluarpun itu bisa ingkar dan tak terpahami. Makanya lebih penting perbuatan daripada perkataan. Hidup adalah perbuatan.. haduuu... jadi kampanye Soetrisno Bachir.

Friday, September 5, 2008

Pulang ke Rumah Lama

11.32
Mas, dicari Pak Hari, jam 12 bisa ketemu nggak?
Kok ndadak?
Iya kurirnya rada bego. Mau dititipin Dhe tapi nggak ketemu
Oooo... gitu... ya sudahlah, ntar tak usahakan sampai sana jam 12

12.02
..............................
..............................
Yoweslah, Dit, ntar tak kabari lagi. Tapi bisa ya?
Insyaallah bisa deh Pak.

Memang, perjalanan pulang ke rumah lama terasa lebih menyenangkan. Lebih dekat dengan suasana yang pernah kuakrabi beberapa tahun yang lalu. Serasa dekat lagi dengan kenangan-kenangan lama, seperti memeluk lagi ingatan-ingatan yang pernah terlupakan.

Fiuh... Long way to go...

Tuesday, September 2, 2008

Salah Ya Berbuat Baik?

Hari ini ada yang bikin aku mangkel surangkel. Soalnya ada yang ngaku-ngaku jadi pacarku. Hueehh.. bukannya apa, tapi yang bikin bete karena dia berkoar-koar tanpa tedeng aling-aling via onair. Sh*t!! FYI, memang dulu sempat kenal juga sama tokoh yang satu ini. Entah darimana dia dapetin nomer HPku. Tapi ya biasa, kuanggap aja jadi teman biasa.

Memang aku rada-rada curiga karena satu bulan terakhir ini mulai ganggu banget. Dunno... Maybe she's freak... Bayangkan, setiap pagi di SMS gak penting-gak penting. Sebelumnya malah tiap jam 5 pagi dia selalu nelpon. Coba bayangin jadi aku... terganggu gak sih? Pulang jam 2 pagi, jam 5nya telepon udah berkoar-koar. Kalo nggak diangkat bakal sampe siang juga nelepon terus. Saat mulai ganggu terus-menerus gitu aku mulai nggak angkat teleponnya. Bahkan sadisnya, aku selalu me-reject. Bunyi dikit dari nomernya langsung tak-reject. Kejam ya? Tapi ya gimana lagi, tingkat gangguannya udah semakin parah.

Jadi bertanya-tanya, sebenarnya salah ya kalo kita berbuat baik sama orang?

Sunday, August 31, 2008

Mata Bengkak

Setelah melewatkan Sabtu yang menyenangkan bersama seorang teman seharian, pulanglah aku ke rumah. Sampai di rumah jam 1 malem (kan harus produserin NTM sampe jam 12 gitu). Parkir mobil, masuk kamar, pas lewat depan kaca kok rasanya ada yang aneh di mukaku.. apa ya? Ternyata di bawah mata kananku kulitnya memerah. dan memang dari pagi rasanya udah panas banget. Kupikir kena apa gitu. Sudahlah... nggak kupedulikan. Maka tidurlah aku.

Bangun pagi, siap-siap ke kantor, aku ngaca dan... jreeeengg... mataku bengkak!! Oh.. Sh*t. Pas kupakai kacamata. Waduh-waduh... berat nih mata. (Berat dalam arti kata yang sebenarnya). Makin siang bukannya makin membaik. Gara-gara kacamata itulah bengkak yang deket hidung malah luka kena kacamata. Walhasil, sekarang malah perih pedih dan menderita.

Penasaran kena apa sebenarnya sampai kayak gini. Sore tadi aku bertanya dong ke orang yang ngerti, sebut saja namanya dokter. Kata dia pembengkakan ini karena gigitan serangga. Ha? Serangga? Darimana ya? Yah, resiko orang manis. Ada gula, ada semut, ada bengkak hehehe....

Saturday, August 30, 2008

Mungkin Saja

Aku mungkin sedang jatuh cinta
Tapi sepertinya aku tidak ingin jatuh cinta
Aku cuma ingin menikmati perasaan ini apa adanya

Aku mungkin harus jujur tentang perasaan
Tapi mungkin juga aku tidak melakukan
Karena cinta bukan mainan

Tuesday, August 26, 2008

Kapan

Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...

Saturday, August 23, 2008

Maafkan Kata Yang Tak Terucap

"Ah, cemen lo jadi orang, gitu aja ngak berani ngomong"

Quote itu diambil dari perkataan temanku. Siapa lagi orang yang disindir kalo bukan aku. Karena apa, tentu saja karena cinta. Karena aku nggak juga berani mengatakan cinta. Ah, macam mana pula kau Dity, jaman gini masih aja pake gaya dulu. Sebenarnya permasalahannya bukan pada ngomong atau enggak. Tapi konsekuensi setelah ngomong itu lho. Bukannya aku takut atau apa, tapi aku sedang tak bisa membayangkan apa konsekuensi di belakang pernyataanku nanti (kalau aku bener-bener menyatakan cinta).

Sudahlah, sekarang ini banyak banget pertimbangan-pertimbangan di kepalaku. Kadang aku mikir, kenapa juga aku bikin rumit, wong ini lho masalahnya tinggal ngomong. Lalu selanjutnya biarlah mengailr seperti adanya. Nggak tau ya, mungkin itulah aku, orang yang ruwet dengan dirinya sendiri.

Maafkan kata yang tak terucap...

Thursday, August 21, 2008

1 Hari = Berapa Jam?

"Untung udah putus..."

Kata-kata itu meluncur begitu saja ketika dia tahu hari ini jam 16.30 aku ada janji dengan narasumberku. Sebenarnya hari ini aku & Ra sudah ada janji dari kemarin untuk jalan bareng jam 5 sore. Tapi apa daya, seorang narasumberku untuk program insert enterpreneur itu baru bisa meluangkan waktunya jam 16.30 nanti. Yah, sekali lagi, sesi bersenang-senang tertunda lagi. FYI, ini sudah ketiga kalinya janjian kami tertunda minggu ini. Dari cara bicaranya dia terdengar dia sebel lama-lama begini terus keadaannya. Lalu terucaplah kata-kata di atas itu. Memang saat ini kami sudah tidak bersama lagi sebagai sepasang kekasih, tapi kami masih menjaga baik hubungan silaturahmi.

Aku sendiri sekarang menyadari, waktuku dalam 1 hari kok jadi sedikit ya? Padahal dari jaman jebot sampe sekarang kan 1 hari itu 24 jam. Kenapa sekarang 24 jam seakan nggak cukup lagi? Semuanya jadi tanpa batas. Seperti beberapa hari ini. Aku dikejar-kejar deadline insert enterpreneur. Tugas ini sudah memakan korban. Korbannya adalah waktu liburanku yang hilang, sebenarnya nggak pa pa sih secara ngapain juga aku di rumah luntang-luntung. Tapi korban paling parah adalah keluarga. 2 hari ini aku belum sempat ngobrol sama mamaku. Aku kangen ngobrol di rumah gitu. Aku jadi bertanya-tanya, apa setiap pekerjaan itu selalu mengorbankan hal lainnya? Bukannya sok sibuk, tapi memang begitu adanya.

Aku kangen rumah yang ada isi orang-orangnya... Abisnya kalo aku pulang, mereka udah tidur, aku bangun, mereka udah berangkat kerja & kuliah. Aku pusing.... Pengen istirahat... Sebentar aja. Tapi tanggung jawab ini harus selesai semuanya, secepatnya...

Tuesday, August 19, 2008

Apa Ini Cinta?

Apa mungkin ramalan itu menjadi kenyataan?
Apa mungkin ini dinamakan cinta?
Apa mungkin dia juga merasa hal yang sama?

Dan masih banyak lagi pertanyaan menghinggapi kepalaku.
Nggak tau kenapa sejak beberapa hari terakhir ini dia membuatku penasaran.
Gayanya, cara bicaranya, kekanak-kanakan tapi tetap terlihat cerdas.

Ah, nggak tau apa ini cinta
Terlalu cepat untuk disimpulkan

Sunday, August 17, 2008

Tuhan Itu Lucu

Ya, itu salah satu pelajaran yang kupetik dari obrolan bareng Pandji Pragiwaksono semalam. Menurut Pandji, cerita dalam kehidupan setiap manusia lebih lucu daripada yang ada di sitkom-sitkom semacam Friends atau bajaj Bajuri ato sebagainya. Kenapa lucu? Karena semuanya berjalan secara natural. Tanpa skenario dari manusia seperti sitkom-sitkom itu.

Coba bayangkan sekarang, misalnya aku ya. Aku ini shalat 5 waktu aja jarang-jarang. Paling rajin juga seminggu sekali tiap hari Jumat. Itupun kadang titip absen juga hehehe.. pengakuan dosa nih. Tapi anehnya hampir setiap keinginanku yang terpendam di dalam hati kebanyakan selalu terwujud.

Hayo, mari kita hitung apa saja impianku yang telah berhasil diwujudkan-Nya. Pertama, sejak kecil dulu, aku pengen banget bisa bikin animasi komputer, gambar-gambar lewat komputer, dan tau nggak sih, sekarang aku bisa melakukan itu semua. Itu terjadi bukan karena aku masuk fakultas informatika atau desain grafis. tapi terjadi karena aku masuk fakultas ekonomi. See?? Lucu kan?

Kedua, aku pernah pengen punya kekasih yang cantik, mandiri, cuek, dan nggak kekanak-kanakan. Dan, setahun kemudian aku memang berhasil mendapatkan kekasih seperti itu. Tapi sayang aku lupa nggak minta satu hal. Aku lupa nggak minta kekasih yang nggak bakal dijodohkan sama orang tuanya. Sial...

Ketiga, dari kecil aku pengen kerja jadi wartawan ato paling enggak pengen kerja di media cetak. Dan... terwujud!!! aku kerja di Warta Ubaya. Walaupun cuman sekelas kampusan, tapi itu media cetak kan? Jadi Layouter pula.

Keempat, selepas kuliah kalaupun harus bekerja, aku pengen banget masuk ke beberapa perusahaan ternama kayak MNC, Trans Corp atau MRA. Sempat tinggal selangkah masuk Trans Corp tapi gagal, dan sekarang, lihat dimana aku bekerja. Di Hardrock FM. Which is kepunyaan MRA Broadcast Media.

Kelima, awal tahun lalu aku sempat beresolusi, aku harus dapat pekerjaan baru. Biar Lebaran 2008 ini aku bisa libur pas hari H. Bisa ngerayain lebaran di rumah. Bukan di kantor seperti tahun lalu. Dan, sekarang... hampir terwujud. Kalo promosi, maka tahun ini aku bakal bisa lebaran bareng keluarga. Nggak perlu jaga toko lagi.

Itu baru sebagian kecil kelucuan Tuhan yang kuingat. Ternyata Dia sudah begitu banyak memberikan hal-hal baik padaku. Tapi entah kenapa aku selalu malas untuk membalas kebaikan Dia. Tapi lucunya, Dia tetap tidak berhenti memberikan skenario-skenario indah di hidupku. Sorry ya Tuhan selama ini suka lupa nggak menyapa Dirimu. Aku janji mulai hari ini aku bakal berusaha lebih sering menyapa Dirimu. Tolong ingatkan aku kalo lupa. Bisa kan?

Thursday, August 14, 2008

Promosi

Sejak awal bulan lalu sudah mulai santer terdengar tentang resign-nya, Topan, salah satu Creative Assistance di kantorku.sejak saat itu pula aku ditawari untuk menduduki posisinya. Sebenarnya dunia tulis menulis dan reportase bukanlah hal yang baru buatku. Di kantorku sebelumnya aku juga akrab dengan dunia tulis-menulis dan reportase. Tapi memang, waktu itu posisiku lebih di belakang layar. Buatku ini adalah sebuah tantangan.

Mungkin aku ditawari promosi karena bos melihat ada sesuatu yang lebih di diriku (selain gigiku tentunya hehehe). Mungkin juga pertimbangan lain. Inilah yang membuat aku sedikit terbebani. Secara aku masih tergolong orang baru, aku masih 1 tahun lebih 2 bulan di sini. Bahkan ada orang yang bekerja lebih lama dari aku dan nggak tahu sedikitpun soal promosi ini. Aku jadi agak sungkan walaupun sebenarnya nggak beralasan juga kesungkananku itu. Karena lama-lama orang yang kusungkani itu menjengkelkan juga. Mulai menakut-nakutiku dengan hal-hal yang sebenarnya tak penting. Ah sudahlah, kenapa juga harus kudengarkan ocehan dia. Mungkin aja dia kesal karena bukan dia yang dipromosikan.

Mungkin benar kata Bos, makin tinggi seseorang makin kencang pula angin yang menerpa. Kalau nggak kuat bakal masuk angin hehehehe... Hyah.. seperti kata Kakek Peter Parker di Spiderman, makin kuat seseorang, makin besar tanggung jawabnya. Sekarang aku harus banyak-banyak belajar agar dapat menerima tanggung jawab besar itu dan nggak mengecewakan orang yang mempromosikan aku. Doakan aku bisa melewatinya ya...