Pages

Sunday, April 12, 2009

Dilema: Cinta, Pekerjaan, dan Impian

Kadang manusia memang harus berhenti pada sebuah persimpangan jalan yang membuatnya harus berpikir ribuan kali untuk memilih mana yang harus dilalui. Yeah, it happens to me sodara-sodara.

Enggak tahu kenapa tiba-tiba Tuhan menyodori jalan pilihan yang super sulit. OK begini ceritanya, impian terhebatku adalah bekerja memakai seragam hitam (ada yang tahu nih pasti), sempat hampir nyantol beberapa tahun lalu, walaupun harus gagal karena suatu yang bener-bener di luar dugaan. Sampai akhirnya aku mendapat pekerjaan di tempatku yang sekarang ini. Sebenarnya nggak jelek-jelek banget sih di pekerjaanku yang sekarang, bisa dibilang walaupun secara materi yah, masih belum bisa dijadikan pijakan, tapi disini aku bisa bisa mendapatkan hampir semua yang kuinginkan. Say it.. inilah impian terselubung yang secara nggak sengaja kugenggam begitu saja.

Di saat aku mulai nyaman dengan ini, mulai menemukan apa yang aku cari, tiba-tiba... jalan menuju impian kecilku itu datang lagi. Dan kali ini peluangnya sangat terbuka. Bingung, resah dan gelisah bagai semut merah. Karena tepat sehari sebelumnya, seseorang bilang, "aku takut kehilangan cinta ini saat pondasinya belum kuat" ... oohhh.. damn damn damn... Aku nggak mungkin juga kehilangan dia. Terlalu sempurna dan terlalu cinta untuk ditinggalkan. Satu lagi keluarga... berat untuk meninggalkan yang satu ini. Sangat berat walaupun sangat didukung.

Dan, kenyataan dari impian tersebut adalah.... tidak seindah yang dibayangkan. Aku harus memutuskan sampai pertengahan minggu depan. Take it or leave it...

Saturday, April 4, 2009

An Interview With The Man Who Can't Speak Bahasa

Weekend, biasanya kalau weekend gini ada 2 acara. Pertama, di rumah saja. Bersantai sambil surfing internet, download nambah koleksi film,dan sambil cemal-cemil sesuatu. Kedua, pergi ke kantor karena ada yang harus diselesaikan, atau pergi ke tempat keramaian karena harus live report.

Weekend ini aku kebagian live report di sebuah acara yang diselenggarakan di mall terbesar di Surabaya. Nama acaranya Wonderful Thailand. Seperti biasa langsung aja aku cari contact personnya, trus dia pun mencarikan siapa yang mau jadi narasumber. Nggak beberapa lama, datanglah contact personku itu tadi dengan seorang yang bertubuh tinggi besar dan berwajah oriental.

"Mas Dity, live reportnya sama Mr K ya, ini project managernya Wonderful Thailand dari Kedutaan Thailand" kata contact personku itu tadi
"OK bu..," jawabku
Lalu mendekatkan pria bertubuh besar itu, dan berkata, "sawadikrap..."
Dalam hati aku bilang, "mati aku"
Aku pun menjawab dengan senyuman apa yang dikatakan Mr. K itu. Sekilas aku melirik temanku yang jadi LO acara itu, dari kejauhan mulutnya memberi isyarat,

"gak iso bahasa Indonesia"
"Modar dah aku..." dalam hati

Lalu aku bilang ke Mr. K itu untuk menunggu 10 menit karena nunggu sambungan telepon dari studio. Di waktu nunggu itu otakku berpikir cepat, pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ada di kepala itu langsung kutulis di kertas. Dengan bantuan Bobo, akhirnya tersusunlah pertanyaan seadanya yang penting bahasa Inggris.

Yang terjadi berikutnya, aku opening live report seperti biasa, dan mulailah sesi interview yang menegangkan ini.

"Sawadikrap Mr. K... "
"Sawadikrap"

Lalu berlangsunglah percakapan antara reporter dengan bahasa inggris yang plegak-pleguk dengan seorang Thailand yang cuma bisa bahasa inggris itu. Dan disinilah inti dari kekonyolan yang terjadi hari ini...

"Thank you Mr. K..."
"Terima kasih, oh, saya lupa, saya mengundang orang-orang Surabaya untuk datang ke Tunjungan Plasa 3 karena ada Wonderful Thailand. Terima kasih."

Dalam hatiku... "wuaseeemmm, kenapa gak dari tadi pake bahasa Indonesia... Kampreeett!" Malu ini muka, dari tadi sok-sok bahasa inggris, ternyata orangnya bisa bahasa Indonesia.

Wednesday, April 1, 2009

April Love Fools

April Fools atau yang biasa disebut April Mop, yang bisa dibilang sebagai hari ngerjain internasional sudah ada sejak 1487 di Spanyol. Kegiatan usil-mengusili itu akhirnya jadi sebuah perayaan mengusili internasional hingga kini. Ngobrolin soal 1 April, hari ini, ya hari ini, aku berhasil dibuat tak berdaya oleh ulah kedua penyiarku yang usil gila itu. Jadi ceritanya begini...

Mendekati akhir sesi topik aku ngerasa penelepon yang diangkat kurang begitu heboh, sampai akhirnya aku ingat apa yang kulakukan Sabtu kemarin. Lalu akupun menelepon korban kejutanku itu. Awalnya dia nggak mau, karena suasana disekitarnya lagi ramai banget. Tapi akhirnya dia mendapat tempat berlindung untuk bisa ngobrol onair dengan tenang. Maka berceritalah dia. Semuanya under control sampai aku melihat Bunda tersenyum-senyum penuh kelicikan. "Oh damn, pasti dia merencanakan sesuatu" Pikiran buruk itu sempat ada, tapi langsung kutepis "Oh iya, Bunda kan nggak punya nomor telepon dia". Tapi aku lupa, kan Mas Mirza punya nomernya.

Waktu masuk break lagu, seperti biasa aku tetap ada di studio sebentar untuk mulai mempersiapkan sesi berikutnya. Tak disangka tak diduga, sesi berikutnya itulah yang akhirnya jadi sesi pembantaian buatku hari ini. Mereka bertiga sudah merencanakan hal konyol. Meneleponnya dan mengonairkan sekaligus menyuruhku untuk menyatakan cinta secara langsung dan harus dijawab saat itu juga. Mulailah keringat dingin menetes... mulut kaku, lidah kelu, pokoknya badan ini nggak bisa diajak kompromi. Akhirnya terucap kata-kata itu...

"Bo, aku mencintaimu, maukah kamu jadi belahan jiwaku"

alaaaaaaaahhh... macam mana itu kata-kata, seperti sinetron-sinetron yang nggak pernah kutonton itu. Dan dia pun sempat terdiam lama sebelum akhirnya menjawab...

"iya"

Sebenarnya memang aku menanti jawaban itu, tapi bukan sekarang. Aku tahu bukan sekarang waktunya. Dia masih punya banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan daripada cinta-cintaan ini. Aku sayang dia, dan aku nggak tega membebaninya pikirannya dengan banyak hal. Jadi waktu dia menjawab itu, aku cuman berpikir, "ini cuma April Mop kan?"

Ah, bukannya GR... setidaknya dari hari Sabtu yang lalu aku sudah tahu itu jawabannya. Karena sejak itu kami saling tahu ada cinta di antara kami. Yah sejak obrolan sejam santai di food court Matos itu dengan segelas jelly orange juice itu.