Interview

Akhirnya panggilan interview pertama sejak 4 tahun lalu datang juga. Ya memang udah sejak setahun yang lalu saya pengen pindah kerja walaupun sejujurnya saya seneng di sini. Persoalan dompet lagi-lagi jadi pemicu. Yah sebenarnya cukup kalau mau dicukupkan. Tapi melihat perkembangan bisnis kertas akhir-akhir ini kok jadi mengkhawatirkan. Keuntungan yang terjun bebas yang berimbas pada bonus bikin ngeri. Ditambah ada kekecewaan yang masih terasa perihnya. Membuat saya membulatkan tekad untuk pindah.

Jadi dua minggu yang lalu tak sengaja saya bertemu di socmed, seorang teman ex-kantor. Ngobrol-ngobrol dikit kok dia ternyata butuh orang seperti saya. Ketika diseriusi, kemarin ketemuan lagi dia menceritakan kondisi pekerjaannya sekarang. Well, memang gak seindah bayangan. Terutama Sabtu yang nggak libur. Ya memang akan jadi sama saja dengan kantor yang sekarang. Bahkan lebih parah, sampai jam 3 sore. Belum lagi lokasinya yang sama jauhnya tapi nggak bisa ditempuh dengan kendaraan umum.

Memang saya masih meragu. Tapi apa salahnya dicoba interview dulu. Wish me luck...

Musim Pemilu

Musim Pemilu di Indonesia itu menurut saya adalah musim yang nggak oke. Kota jadi kumuh, kotor, dan tidak indah. Ini semua karena para calon legislatif sibuk memperkenalkan diri mereka lewat baliho, pamflet, poster, stiker, dan lain-lain macamnya. Sah-sah saja sebenarnya kalau mereka mau memperkenalkan diri. Masalahnya mereka masangnya nggak tahu diri. Dipaku di pohon, dicantol-cantolkan di pagar, sudahlah nggak karuan pokoknya.

Saya nggak paham sama semua ini. Sebegitunyakah para caleg ini mau membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Sampai dibela-belain ngeluarin duit ratusan juta bahkan milyaran buat "beriklan". Kalau memang mau membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat, wujh, baik banget orang-orang itu. Syukurlah ternyata masih banyak ya orang baik di Indonesia ini.

Tapi kok saya ragu...

Oh Hello

Halo lama tak jumpa
Apa kabar?