Pages

Monday, August 8, 2011

Dirty Office Politics

Politik. Satu kata yang menurut kamus bahasa Indonesia berarti kebijakan atau siasat dalam pemerintahan. Lalu apa jadinya bila politik dibawa ke ranah yang tidak seharusnya. Atau politik dimainkan oleh orang-orang yang punya ambisi dan kepentingan pribadi. Akan menjadi rumit, kacau dan akan merugikan orang lain.

Sialnya saya sedang mengalami politisasi akan pekerjaan oleh satu-dua orang yang dampaknya cukup dalam. Tidak sesikit yang merasa dirugikan. Tapi apa yang dibilang si aktor utama? Ini semua akan membawa ke kondisi yang lebih baik. Ya, saya menyadari bahwa perubahan menuju hal yang lebih baik kadang memang diperlukan pengorbanan dan tidak sedikit yag diawali dengan kekacauan. Ingat Indonesia tahun 1965 dan 1998? Ya semacam itulah. Kalau buat kepentingan orang banyak ya saya ikhlas. Tapi kalau cuman buat mengakomodasi kepentingan segelintir orang? No way!

Semua taktik politik yang dibangun para aktor itu terlihat jelas kemana arahnya. Memang ke arah yg lebih baik... Buat mereka sendiri tentunya. Kondisi ini membuat saya sedikit terguncang. Ya saya pernah mengalami dirty office politics disemua pekerjaan yang pernah saya singgahi. Tapi kali ini skalanya beda.

Pagi ini saya bangun dengan mood yang berantakan. Untuk pertama kalinya sejak bekerja di tempat itu saya malas berangkat ke kantor. Malas harus menghadapi kondisi lingkungan kerja yang seperti itu. Malas harus bekerja dengan orang-orang yang tiba-tiba menjadi sok kuasa yang melihat kita-kita ini seperti pesuruh. Bakat, kemampuan, dan ilmu yang saya miliki nggak worthed dengan apa yang saya peroleh. Hampir 2 tahun saya merasa nyaman dan merasa bahwa pekerjaan ini adalah passion saya, jiwa saya. Tapi itu semua nggak cukup. Ternyata lingkungan juga membawa pengaruh. Galau.. Ya saya galau dengan semua ini.

Saat ini saya mencoba untuk bekerja dengan tulus dan bertahan agar pikiran saya tidak terkerdilkan oleh mereka yang berpolitik. Saya yakin orang-orang pelaku dirty office politics tidak akan bertahan lama. Karena cuma hal-hal seperti itu yang mereka bisa untuk mempertahankan karirnya. Kalau keadaan tidak berubah dan saya mendapat kesempatan yang lebih baik, "melompat" adalah pilihan saya berikutnya. Doakan saya...

Sent from Android phone