Pages

Thursday, January 5, 2012

Mulut Besar Indikasi Otak Kecil

Nggak jarang kita menemui orang-orang yang mulutnya besar. Bukan yang kayak Angelina Jolie atau Mick Jagger sih. Mulut besar dalam arti terlalu banyak ngomong, alias kacang (kakehan cangkem = terlalu banyak omong : Jw).  Ada cerita tentang seorang rekan kantor gayanya sokkkk... selalu bicara tentang branded things, style, high class, and bla bla bla. But you know what? Her style, her looks, nggak seperti yang dia katakan.

Ada juga cerita tentang rekan kantor yang selalu berkoar-koar tentang lembur yang hampir setiap hari karena tugasnya banyak. Padahal kalau ditelusuri kerjaannya ya nggak segitu susah-susah amat. Buktinya waktu dia nggak masuk, orang yang menggantikan dia bisa menyelesaikan kerjaan itu cuman sampai jam 3 sore. Jadi apa yang sebenarnya membuat dia mengerjakan begitu lamaaaaa? Sekali lagi, terlalu banyak bluffing.

Mmm.. ada lagi seorang rekan yang menurutku beruntung karena bosnya begitu baik hati, sabar dan nggak bisa marah. Dan dia "memanfaatkan" itu dengan baik Ya dengan berani menolak diberikan tugas dan berani ngomelin bosnya. Bahkan dia berani bersanti-santai sambil ngobrol ngalor-ngidul waktu bosnya sibuk nyiapin presentasi.


Yeah, beberapa kejadian seperti ini memang akhirnya membuat aku berkesimpulan bahwa orang-orang yang terlalu banyak omong sebenarnya adalah pembelaan diri terhadap ketidakmampuan mereka terhadap pekerjaan, atau singkat kata, Mulut besar hampir pasti diindikasikan otaknya kecil.

No comments: