Pages

Monday, December 28, 2009

Orang Menyebalkan Di Bus

Menuju ke tempat kerja yang jauhnya lebih dari 50 km dari rumah, memang susah-susah gampang. Ada beberapa opsi untuk sampai ke kantor nggak lebih dari jam 8 pagi

  1. Naik motor. Jelas murah. Tapi ini nggak gampang karena medan yang dilalui sangat berat. Bis dan truk bisa sewaktu-waktu jadi pencabut nyawa. Jadi okelah opsi ini dicoret
  2. Naik antar jemput. Nyaman, jelas. Nggak ribet, jelas. Tapi kenyamanan dan kenggakribetan itu harus dibayar mahal. Sebagai karyawan baru yang gajinya masih standar dan pengen cepet kaya, maka akhirnya opsi ini ditolak demi menambah tabungan hehehe...
  3. Naik bisa antar kota. Ini adalah opsi terbaik di antara 2 sebelumnya. Soal nyaman itu nomer sekian, yang penting murah dulu. Jadi kupilih opsi ketiga ini.

Satu bulan lebih naik bis, rasanya makin menyenangkan. Banyak cerita didalamnya. Mulai dari suami istri yang bertengkar di bis, orang kecopetan, ketiduran di bis, sampai bertemu orang-orang yang menyebalkan.

Cerita soal orang menyebalkan, ada satu yang bikin aku bete kalo satu bis sama dia. Pengalaman pertama ketemu bapak-bapak ini udah sangat menjengkelkan. Waktu itu naik bis yang udah agak penuh. Jadi berdirilah kita. Karena naik paling belakangan, aku akhirnya berdiri di dekat pintu, dan bapak-bapak menyebalkan ini persis di depanku tapi nggak mau maju lagi. Padahal bagian tengah bis masih kosong. Grrrr... mangkel aku. Gara-gara dia aku berdiri di pintu sampai bypass Krian.

Pengalaman kedua...
Lagi-lagi bis penuh. Tapi aku lebih beruntung bisa dapat tempat duduk. Karena aku duduk di kursi yang buat 3 orang. Karena dia datang telat, maka orang itu ikut ndusel duduk di tengah. Bukannya apa, eh, malah aku yang duduk di paling pinggir jadi tersingkir. Duduknya cuman sebelah bokong ajah. Heuuuhh..

Pengalaman ketiga...
Persis seperti yang kedua, tapi kali ini aku milih yang ditengah. Pikirku dia bakal yang ngalamin kayak aku. Tapi salah sangka sodara-sodara... aku malah kecepit duduk di tengah. Alhasil sakit semua nih badan. Heeuuhhh...

Jadi sekarang kalau mau naik bis dan ada orang itu aku mendingan naik bis yang lewat belakangan aja. Menyebalkan....

Sunday, December 27, 2009

Stuck In The Moment

Hati ini nggak bisa bergerak dari sini
Hati ini nggak bisa melupakan rasa bersalah
Hati ini nggak bisa melupakannya
Entah sampai kapan aku akan membuang waktuku hanya untuk yang satu ini

Kali ini aku sangat sendiri
Kali ini semua termasuk diriku sendiri menyalahkan aku
Aku sudah menjadikan aku orang terjahat
Menjatuhkan aku ke titik dimana entah kapan bisa keluar dari situ
Bahkan menyemangati diri sendiri saja aku tak sanggup

"And if the night runs over
And if the day won't last
And if your way should falter
Along the stony pass
It's just a moment
This time will pass"

Wednesday, December 16, 2009

Sebulan Baru

Sebulan sudah aku bekerja di salah satu produsen kertas terbesar di Indonesia dengan job desc impian juga. Kalau mau dibandingkan dengan kantorku sebelumnya, pastilah nggak ada bandingannya. Dari segi ukuran saja sudah kalah jauh. Gaji, alhamdulilah lumayan juga. Dan juga fasilitas yang diberikan padaku.

Sutralah, aku bersyukur bisa di sini. Walaupun jarak tempuh ke kantor kurang lebih sampai 50 km, setidaknya hidupku teratur. Karena di sini semuanya serba diatur. Kapan makan, menyeberang jalan, membuang sampah, naruh pensil, naruh pulpen, menata meja.. semuanya sudah ada prosedurnya. Memang awalnya aneh. Tapi manfaatnya banyak kok. Aku jadi lebih rapi.

Bayang-bayang ketakutanku waktu mau masuk dulu sekarang sudah hilang. Posisiku di creative & branding sangat membebaskan aku untuk tetap menyalurkan ide-ide liarku, tapi kali ini lewat gambar. Teman-teman baru juga sangat support ngasi banyak gambaran tentang lingkungan dan sebagainya. Aku ngerasa beruntung sekali berpindah ke sini. Tempat yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk lempar jangkar dan berlabuh.