Pages

Tuesday, July 6, 2010

The Truly Pengamen

Sebagai seorang yang expert di bidang per-bis-an (hahaha) aku sudah mengamati berbagai tingkah laku pengamen. Jadi, menurut pengamatanku ada 2 jenis pengamen di dunia ini. Pertama, pengamen sejati dan satunya tentu saja pengamen tak sejati. Salah satu pengamen sejati adalah yang kutemui di bisa juruan Nganjuk kemarin.

Waktu dia naik penumpangnya pada mecucu semua gara-gara sopirnya lambat banget. Lalu diapun mulai menyanyi. Dia bilang lagunya itu lagu ciptaan sendiri, jadi dia minta maaf kalau nggak enak dan menyinggung perasaan penumpang. Aku lupa nadanya, tapi ada baitnya yang bunyinya kayak gini:

Duwe bojo dhuwur ayo bersyukur
yen masang genteng ora perlu menek sumur
Duwe bojo pendek ayo bersyukur
yen ngepel ora perlu maju mundur

Intinya gitu deh, punya istri cantik, jelek, kaya, miskin, tinggi, pendek, mbangir, pesek, semuanya harus bersyukur.

Hebatnya lagi si pengamen ini bikin ending yang keren. Dia nyanyi satu lagu lagi khusus minta penumpang buat tersenyum, soalnya dari tadi dia ngelihat orang-orang mukanya mencureng semua. Hehehehe... that was good job...

Begitulah seharusnya mengamen. Menghibur dan bukan mengganggu seperti kebanyakan pengamen di dunia ini.