Pages

Tuesday, February 17, 2009

Bermobil Tak Beruang

Mungkin inilah salah satu alasan kenapa aku lebih suka naik motor ke kantor daripada naik mobil.Jadi ceritanya kemarin aku datang ke kantor pake mobil. Bukannya gaya-gayaan juga, soalnya abis dari kantor kan rencanannya ke kawinan teman lama. Singkat cerita aku batal ke kawinan teman karena yang diajakin bareng pada gak jadi dateng. Jadi langsung aja dari kantor terus pulang. Kulihat bensin sudah di garis penghabisan. Wah, belum ambil ATM nih. Karena udah mefet akhirnya kuputuskan beli di deket Terminal Joyoboyo. Pikiranku dari situ aku bisa langsung masuk tol Gunung Sari lanjut sampai turun di Porong.

Pas beli bensin kubukalah dompetku.. jreeenggg.. ternyata tinggal 1 lembar 50 ribuan. Oh No.. mana aku udah terlanjur bilang beli 50 ribu pula. Akhirnya urelakan itu duit selembar melayang ke tangan tukang isi bensin. Dari SPBU langsung saja aku menuju pintu tol Gunung Sari. Pas sudah belok masuk aku baru inget. "Damp*t.. duit apa buat bayar???" Rogoh-rogoh saku celana eh dapat 2000. Pas buat masuk. Sampai di deket masjid Agung situ aku baru ingat kalau nerus ke Porong harus nambah 3000 lagi. Damn.. damn... segera mobil kupelankan, ambil jalur kiri sambil rogoh-rogoh tas, saku dan laci-laci dashboard mobil. Hasilnya nihil, cuma ada sekeping 500an. Walhasil sambil misuh-misuh aku keluar Waru dan langsung saja disambut kemacetan luar biasa ke arah Sidoarjo huhuhuhuhu...

Pelajaran kemarin, bawa mobil bawa uang...

Wednesday, February 11, 2009

Namaku Ambigu

Erditya Indra Wirasta...

Nama ini cukup keren bukan? (yang jawab bukan pasti Mbak Gadis.. liat aja deh..). Dulu pas SD dipanggil Ditya, di rumah juga dipanggil gitu. Trus waktu aku pindah sekolah ke Surabaya aku dipanggil Indra, nggak jarang diplesetin jadi Mandra. Secara waktu itu Si Doel Anak Sekolahan ngehits banget gitu. SMP mulailah aku dipanggil dengan nama kerenku sekarang, Dity.

Hayo sekarang, kalau dengar nama Dity, yang ada di bayangan itu cewek ato cowok? Entah kenapa, nama Dity itu kok identik dengan nama cewek. Sudah 3x selama aku kerja di kantorku yang sekarang aku selalu dikira cewek. Pertama, waktu aku datang ke kantor temanku beberapa bulan yang lalu. Trus kenalanlah aku sama temennya temenku dan temen-temennya yang lain (hihihihihi) trus temenku itu memperkenalkan aku sebagai salah satu pengasuh (cih pengasuh, bayi be'e) acara pagi di kantorku. Langsung saja tanggapan pertama yang muncul adalah gini... "ooo dity itu tak pikir cewek"

Damput...

Kedua, waktu itu aku ngirim sebuah email soal script talkshow ke klien. Di signaturenya udah jelas "Dity Wirasta". Dan di email balasannya sang klien menulis, "dear mbak Dity..."

Kampret...

Ketiga, kejadiannya persis seperti yang kedua. Tapi kali ini pakai bahasa Inggris "Ms Dity..."

Asyu asyu...

Mmm.. harus gimana ya biar di email gitu keliatan cowok gitu? Ganti nama gimana menurut pendapatan kalian? Hehehehe...

Sunday, February 1, 2009

Eh, Ada Artis Facebook

Facebook...
Ya, situs pertemanan yang satu ini memang lagi hampening banget di seantero Surabaya. Eh, Surabaya aja kali ya kita ngomongnya, kalo aku nulis seantero dunia takut salah. Secara Surabaya itu ketinggalannya nggak main banget dibandingin kota besar terdekat, Jakarta. Ok, balik ke soal FB tadi, di facebook ini semua orang yang ada di dalamnya bisa mengekspresikan apa yang ada dalam dirinya. Ada yang narsis, ada yang suka pamer, ada yang minder, ada cuman bo'ong, dan masih banyak lagi. Karena yang namanya FB ini ada di dunia yang namanya internet, maka hampir semua kalangan bisa mengakses, mulai dari presiden, caleg, calon gubernur, calon walikota, artis, pegawai swasta, pegawai negeri, anak kuliah, anak sekolah, atau mungkin kalo anjal itu melek teknologi dia punya account di FB. Sudahlah, pokoknya sekarang itu FB adalah makhluk paling penting bagi sebagian orang.

Ngomongin soal orang nih, hehehe.. pada suatu pagi yang cerah ceria dengan semilir angin dingin, aku memulai hari dengan membuka mata, pipis, bikin teh panas, trus duduk di kamar, buka laptop, dan memulai kegiatan paling menyenangkan di minggu pagi... download film, sambil sesekali buka FB buat mengupdate status ato balesi message dari teman-teman lama. Nah, disini letak keterkejutanku pagi ini. Tiba-tiba, mataku tertuju pada sudut kanan monitorku. Ada wajah yang kukenal disitu. Tapi kan itu advertising page? Yang lebih lucu lagi ada page linknya "Fans of namanya orang itu" Hiyayayaya.. terakhir kali aku melihat page seperti itu adalah pagenya Jamie Culum.

Langsung saja kucari tahu gimana cara bikin page gitu. Ternyata eh ternyata, memang inilah dunia yang tanpa batas. Siapa saja bisa (merasa) menjadi public figure, ataupun (merasa) jadi selebritis. Bukannya sirik, bukannya iri, bukannya dengki, tapi kalo menurutku dengan pandangan orang biasa, yang tahu kehidupan sehari-hari "orang itu", agak lebay ya menahbiskan dirinya sendiri jadi selebritis. Hihihi... inilah akibat perkembangan teknologi, ketidakkuatan mental, dan sanjungan yang berlebihan.