Pages

Sunday, August 31, 2008

Mata Bengkak

Setelah melewatkan Sabtu yang menyenangkan bersama seorang teman seharian, pulanglah aku ke rumah. Sampai di rumah jam 1 malem (kan harus produserin NTM sampe jam 12 gitu). Parkir mobil, masuk kamar, pas lewat depan kaca kok rasanya ada yang aneh di mukaku.. apa ya? Ternyata di bawah mata kananku kulitnya memerah. dan memang dari pagi rasanya udah panas banget. Kupikir kena apa gitu. Sudahlah... nggak kupedulikan. Maka tidurlah aku.

Bangun pagi, siap-siap ke kantor, aku ngaca dan... jreeeengg... mataku bengkak!! Oh.. Sh*t. Pas kupakai kacamata. Waduh-waduh... berat nih mata. (Berat dalam arti kata yang sebenarnya). Makin siang bukannya makin membaik. Gara-gara kacamata itulah bengkak yang deket hidung malah luka kena kacamata. Walhasil, sekarang malah perih pedih dan menderita.

Penasaran kena apa sebenarnya sampai kayak gini. Sore tadi aku bertanya dong ke orang yang ngerti, sebut saja namanya dokter. Kata dia pembengkakan ini karena gigitan serangga. Ha? Serangga? Darimana ya? Yah, resiko orang manis. Ada gula, ada semut, ada bengkak hehehe....

Saturday, August 30, 2008

Mungkin Saja

Aku mungkin sedang jatuh cinta
Tapi sepertinya aku tidak ingin jatuh cinta
Aku cuma ingin menikmati perasaan ini apa adanya

Aku mungkin harus jujur tentang perasaan
Tapi mungkin juga aku tidak melakukan
Karena cinta bukan mainan

Tuesday, August 26, 2008

Kapan

Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...
Tidak Sekarang...

Saturday, August 23, 2008

Maafkan Kata Yang Tak Terucap

"Ah, cemen lo jadi orang, gitu aja ngak berani ngomong"

Quote itu diambil dari perkataan temanku. Siapa lagi orang yang disindir kalo bukan aku. Karena apa, tentu saja karena cinta. Karena aku nggak juga berani mengatakan cinta. Ah, macam mana pula kau Dity, jaman gini masih aja pake gaya dulu. Sebenarnya permasalahannya bukan pada ngomong atau enggak. Tapi konsekuensi setelah ngomong itu lho. Bukannya aku takut atau apa, tapi aku sedang tak bisa membayangkan apa konsekuensi di belakang pernyataanku nanti (kalau aku bener-bener menyatakan cinta).

Sudahlah, sekarang ini banyak banget pertimbangan-pertimbangan di kepalaku. Kadang aku mikir, kenapa juga aku bikin rumit, wong ini lho masalahnya tinggal ngomong. Lalu selanjutnya biarlah mengailr seperti adanya. Nggak tau ya, mungkin itulah aku, orang yang ruwet dengan dirinya sendiri.

Maafkan kata yang tak terucap...

Thursday, August 21, 2008

1 Hari = Berapa Jam?

"Untung udah putus..."

Kata-kata itu meluncur begitu saja ketika dia tahu hari ini jam 16.30 aku ada janji dengan narasumberku. Sebenarnya hari ini aku & Ra sudah ada janji dari kemarin untuk jalan bareng jam 5 sore. Tapi apa daya, seorang narasumberku untuk program insert enterpreneur itu baru bisa meluangkan waktunya jam 16.30 nanti. Yah, sekali lagi, sesi bersenang-senang tertunda lagi. FYI, ini sudah ketiga kalinya janjian kami tertunda minggu ini. Dari cara bicaranya dia terdengar dia sebel lama-lama begini terus keadaannya. Lalu terucaplah kata-kata di atas itu. Memang saat ini kami sudah tidak bersama lagi sebagai sepasang kekasih, tapi kami masih menjaga baik hubungan silaturahmi.

Aku sendiri sekarang menyadari, waktuku dalam 1 hari kok jadi sedikit ya? Padahal dari jaman jebot sampe sekarang kan 1 hari itu 24 jam. Kenapa sekarang 24 jam seakan nggak cukup lagi? Semuanya jadi tanpa batas. Seperti beberapa hari ini. Aku dikejar-kejar deadline insert enterpreneur. Tugas ini sudah memakan korban. Korbannya adalah waktu liburanku yang hilang, sebenarnya nggak pa pa sih secara ngapain juga aku di rumah luntang-luntung. Tapi korban paling parah adalah keluarga. 2 hari ini aku belum sempat ngobrol sama mamaku. Aku kangen ngobrol di rumah gitu. Aku jadi bertanya-tanya, apa setiap pekerjaan itu selalu mengorbankan hal lainnya? Bukannya sok sibuk, tapi memang begitu adanya.

Aku kangen rumah yang ada isi orang-orangnya... Abisnya kalo aku pulang, mereka udah tidur, aku bangun, mereka udah berangkat kerja & kuliah. Aku pusing.... Pengen istirahat... Sebentar aja. Tapi tanggung jawab ini harus selesai semuanya, secepatnya...

Tuesday, August 19, 2008

Apa Ini Cinta?

Apa mungkin ramalan itu menjadi kenyataan?
Apa mungkin ini dinamakan cinta?
Apa mungkin dia juga merasa hal yang sama?

Dan masih banyak lagi pertanyaan menghinggapi kepalaku.
Nggak tau kenapa sejak beberapa hari terakhir ini dia membuatku penasaran.
Gayanya, cara bicaranya, kekanak-kanakan tapi tetap terlihat cerdas.

Ah, nggak tau apa ini cinta
Terlalu cepat untuk disimpulkan

Sunday, August 17, 2008

Tuhan Itu Lucu

Ya, itu salah satu pelajaran yang kupetik dari obrolan bareng Pandji Pragiwaksono semalam. Menurut Pandji, cerita dalam kehidupan setiap manusia lebih lucu daripada yang ada di sitkom-sitkom semacam Friends atau bajaj Bajuri ato sebagainya. Kenapa lucu? Karena semuanya berjalan secara natural. Tanpa skenario dari manusia seperti sitkom-sitkom itu.

Coba bayangkan sekarang, misalnya aku ya. Aku ini shalat 5 waktu aja jarang-jarang. Paling rajin juga seminggu sekali tiap hari Jumat. Itupun kadang titip absen juga hehehe.. pengakuan dosa nih. Tapi anehnya hampir setiap keinginanku yang terpendam di dalam hati kebanyakan selalu terwujud.

Hayo, mari kita hitung apa saja impianku yang telah berhasil diwujudkan-Nya. Pertama, sejak kecil dulu, aku pengen banget bisa bikin animasi komputer, gambar-gambar lewat komputer, dan tau nggak sih, sekarang aku bisa melakukan itu semua. Itu terjadi bukan karena aku masuk fakultas informatika atau desain grafis. tapi terjadi karena aku masuk fakultas ekonomi. See?? Lucu kan?

Kedua, aku pernah pengen punya kekasih yang cantik, mandiri, cuek, dan nggak kekanak-kanakan. Dan, setahun kemudian aku memang berhasil mendapatkan kekasih seperti itu. Tapi sayang aku lupa nggak minta satu hal. Aku lupa nggak minta kekasih yang nggak bakal dijodohkan sama orang tuanya. Sial...

Ketiga, dari kecil aku pengen kerja jadi wartawan ato paling enggak pengen kerja di media cetak. Dan... terwujud!!! aku kerja di Warta Ubaya. Walaupun cuman sekelas kampusan, tapi itu media cetak kan? Jadi Layouter pula.

Keempat, selepas kuliah kalaupun harus bekerja, aku pengen banget masuk ke beberapa perusahaan ternama kayak MNC, Trans Corp atau MRA. Sempat tinggal selangkah masuk Trans Corp tapi gagal, dan sekarang, lihat dimana aku bekerja. Di Hardrock FM. Which is kepunyaan MRA Broadcast Media.

Kelima, awal tahun lalu aku sempat beresolusi, aku harus dapat pekerjaan baru. Biar Lebaran 2008 ini aku bisa libur pas hari H. Bisa ngerayain lebaran di rumah. Bukan di kantor seperti tahun lalu. Dan, sekarang... hampir terwujud. Kalo promosi, maka tahun ini aku bakal bisa lebaran bareng keluarga. Nggak perlu jaga toko lagi.

Itu baru sebagian kecil kelucuan Tuhan yang kuingat. Ternyata Dia sudah begitu banyak memberikan hal-hal baik padaku. Tapi entah kenapa aku selalu malas untuk membalas kebaikan Dia. Tapi lucunya, Dia tetap tidak berhenti memberikan skenario-skenario indah di hidupku. Sorry ya Tuhan selama ini suka lupa nggak menyapa Dirimu. Aku janji mulai hari ini aku bakal berusaha lebih sering menyapa Dirimu. Tolong ingatkan aku kalo lupa. Bisa kan?

Thursday, August 14, 2008

Promosi

Sejak awal bulan lalu sudah mulai santer terdengar tentang resign-nya, Topan, salah satu Creative Assistance di kantorku.sejak saat itu pula aku ditawari untuk menduduki posisinya. Sebenarnya dunia tulis menulis dan reportase bukanlah hal yang baru buatku. Di kantorku sebelumnya aku juga akrab dengan dunia tulis-menulis dan reportase. Tapi memang, waktu itu posisiku lebih di belakang layar. Buatku ini adalah sebuah tantangan.

Mungkin aku ditawari promosi karena bos melihat ada sesuatu yang lebih di diriku (selain gigiku tentunya hehehe). Mungkin juga pertimbangan lain. Inilah yang membuat aku sedikit terbebani. Secara aku masih tergolong orang baru, aku masih 1 tahun lebih 2 bulan di sini. Bahkan ada orang yang bekerja lebih lama dari aku dan nggak tahu sedikitpun soal promosi ini. Aku jadi agak sungkan walaupun sebenarnya nggak beralasan juga kesungkananku itu. Karena lama-lama orang yang kusungkani itu menjengkelkan juga. Mulai menakut-nakutiku dengan hal-hal yang sebenarnya tak penting. Ah sudahlah, kenapa juga harus kudengarkan ocehan dia. Mungkin aja dia kesal karena bukan dia yang dipromosikan.

Mungkin benar kata Bos, makin tinggi seseorang makin kencang pula angin yang menerpa. Kalau nggak kuat bakal masuk angin hehehehe... Hyah.. seperti kata Kakek Peter Parker di Spiderman, makin kuat seseorang, makin besar tanggung jawabnya. Sekarang aku harus banyak-banyak belajar agar dapat menerima tanggung jawab besar itu dan nggak mengecewakan orang yang mempromosikan aku. Doakan aku bisa melewatinya ya...