Pages

Thursday, August 21, 2008

1 Hari = Berapa Jam?

"Untung udah putus..."

Kata-kata itu meluncur begitu saja ketika dia tahu hari ini jam 16.30 aku ada janji dengan narasumberku. Sebenarnya hari ini aku & Ra sudah ada janji dari kemarin untuk jalan bareng jam 5 sore. Tapi apa daya, seorang narasumberku untuk program insert enterpreneur itu baru bisa meluangkan waktunya jam 16.30 nanti. Yah, sekali lagi, sesi bersenang-senang tertunda lagi. FYI, ini sudah ketiga kalinya janjian kami tertunda minggu ini. Dari cara bicaranya dia terdengar dia sebel lama-lama begini terus keadaannya. Lalu terucaplah kata-kata di atas itu. Memang saat ini kami sudah tidak bersama lagi sebagai sepasang kekasih, tapi kami masih menjaga baik hubungan silaturahmi.

Aku sendiri sekarang menyadari, waktuku dalam 1 hari kok jadi sedikit ya? Padahal dari jaman jebot sampe sekarang kan 1 hari itu 24 jam. Kenapa sekarang 24 jam seakan nggak cukup lagi? Semuanya jadi tanpa batas. Seperti beberapa hari ini. Aku dikejar-kejar deadline insert enterpreneur. Tugas ini sudah memakan korban. Korbannya adalah waktu liburanku yang hilang, sebenarnya nggak pa pa sih secara ngapain juga aku di rumah luntang-luntung. Tapi korban paling parah adalah keluarga. 2 hari ini aku belum sempat ngobrol sama mamaku. Aku kangen ngobrol di rumah gitu. Aku jadi bertanya-tanya, apa setiap pekerjaan itu selalu mengorbankan hal lainnya? Bukannya sok sibuk, tapi memang begitu adanya.

Aku kangen rumah yang ada isi orang-orangnya... Abisnya kalo aku pulang, mereka udah tidur, aku bangun, mereka udah berangkat kerja & kuliah. Aku pusing.... Pengen istirahat... Sebentar aja. Tapi tanggung jawab ini harus selesai semuanya, secepatnya...

No comments: