Pages

Saturday, August 23, 2008

Maafkan Kata Yang Tak Terucap

"Ah, cemen lo jadi orang, gitu aja ngak berani ngomong"

Quote itu diambil dari perkataan temanku. Siapa lagi orang yang disindir kalo bukan aku. Karena apa, tentu saja karena cinta. Karena aku nggak juga berani mengatakan cinta. Ah, macam mana pula kau Dity, jaman gini masih aja pake gaya dulu. Sebenarnya permasalahannya bukan pada ngomong atau enggak. Tapi konsekuensi setelah ngomong itu lho. Bukannya aku takut atau apa, tapi aku sedang tak bisa membayangkan apa konsekuensi di belakang pernyataanku nanti (kalau aku bener-bener menyatakan cinta).

Sudahlah, sekarang ini banyak banget pertimbangan-pertimbangan di kepalaku. Kadang aku mikir, kenapa juga aku bikin rumit, wong ini lho masalahnya tinggal ngomong. Lalu selanjutnya biarlah mengailr seperti adanya. Nggak tau ya, mungkin itulah aku, orang yang ruwet dengan dirinya sendiri.

Maafkan kata yang tak terucap...

2 comments:

Anonymous said...

kalo yakin bilang aja dit.. kalo belum yakin jangan dulu.
(knp aku selalu merasa kamu blm yakin ya?? :D)

Ditya said...

entahlah Mi, aku juga blom yakin...