Ngrasani alias membicarakan orang di belakang terlebih soal keburukan memang nggak baik. Bahkan dilarang agama. Tapi jujur harus diakui lho, rasan-rasan itu nikmat. Pernah nggak merasakan itu, apalagi kalau kita benciii banget sama orang yg jadi objek rerasanan. Rasanya seperti pembalasan yg setimpal. Maut banget deh.
Tapi gara-gara apa yang kualami beberapa hari ini, rasanya kalimat judul di atas benar adanya. Terkadang orang yang suka ngrasani orang lain itu sebenarnya lama kelamaan menduplikasi apa yang mereka bicarakan. Saya sering mendengar teman A ngrasani teman B yang dibilang "geblek udah salah masih tetep aja nggak tau kalo dia salah" dan saya baru saja membuktikan bahwa ternyata teman A tidaklah lebih baik dari teman B.
You are what you say. Apa yang kalian bicarakan tentang orang lain sesungguhnya adalah refleksi dari apa yang kalian lakukan. Dan itu bikin sakit hati loh...
Tapi gara-gara apa yang kualami beberapa hari ini, rasanya kalimat judul di atas benar adanya. Terkadang orang yang suka ngrasani orang lain itu sebenarnya lama kelamaan menduplikasi apa yang mereka bicarakan. Saya sering mendengar teman A ngrasani teman B yang dibilang "geblek udah salah masih tetep aja nggak tau kalo dia salah" dan saya baru saja membuktikan bahwa ternyata teman A tidaklah lebih baik dari teman B.
You are what you say. Apa yang kalian bicarakan tentang orang lain sesungguhnya adalah refleksi dari apa yang kalian lakukan. Dan itu bikin sakit hati loh...
posted from Bloggeroid