India adalah salah satu negara dengan resiko pengeboman tertinggi. Peristiwa pengeboman yang terakhir terjadi di depan pengadilan New Delhi tanggal 7 September 2011 kemarin yang menewaskan 11 orang dan melukai setidaknya 61 orang. Bahkan sebelumnya di Mumbai juga terjadi 3 pengeboman secara simultan yang menewaskan 26 orang di bulan Juli 2011. Karena itulah penjagaan di area-area vital terkesan sangat berlebihan. Salah satunya adalah di metro station.
Di metro station semua penumpang wajib melewati detektor logam sebelum kemudian digeledah dan barangnya dimasukkan ke dalam mesin X-Ray seperti di bandara-bandara itu. Semua barang tak terkecuali sebungkus KFC yang dibawa calon penumpang. Bukan itu saja, di depan pintu masuk metro station ada polisi yang bersenjata otomatis laras panjang lengkap dengan tumpukan karung pasir sebagai barikade pelindung kalau ada serangan bersenjata.
Suasana metro station sendiri sangat ramai. Penuh orang berlalu-lalang. Berlarian kesana kemarin. Kalau menurut aku, suasananya keren kalau buat street photography. Makanya semalam begitu masuk stasiun yang berada di dekat hotel, aku langsung pasang kuda-kuda memotret aktivitas penduduk. Baru satu jepretan, tiba-tiba ada pak polisi datang menghampiri.
"Are you from Turkey"
"No no im from Indonesia"
"Do not taking picture here. Fine five hundred"
"What?? Sorry sir I don't know that"
"Fine five hundred", ujarnya sambil mengulurkan tangan meminta uang.
"Or you follow me to office"
"no.. no.. Sir.. sorry i'm just a tourist", aku mulai kebingungan. Apalagi tanpa dikomando semua orang yang ada di sekitarku langsung merubungi aku. "Mati deh ini", pikirku. Kemudian aku coba nego gimana kalau aku delete saja foto-foto ini.
"No, fine five hundred" sambil tetap tangannya dalam posisi meminta.
"Please.. I don't have enough money sir.. please..", aku mulai memohon-mohon biar nggak didenda. Sebelum dia ngomong lagi aku langsung keluarin kamera dan menunjukkan ke dia proses penghapusan file-file. Setelah kuhapus kutunjukkan ke dia.
"All... delete all", perintahnya.
Langsung aja aku bergerak cepat menghapus hampir semua file yang berlokasi disekitaran stasiun. Setelah itu kutunjukkan lagi ke dia.
""OK you can go"
Hhhhh... rasanya lega banget denger Pak Polisi itu bilang gitu.
Beberapa hal yang bikin aku was-was dan takut setengah mati disini. Pertama, aku orang asing. Kedua, dendanya mahal. Ketiga, bisa saja aku dipenjara. Nggak bayangin dipenjara di negeri orang. Keempat aku takut kameraku dirampas, kalau nggak sama Pak Polisi ya sama orang-orang yang merubungi aku. Tapi untunglah semua berakhir dengan damai.
Sampai hotel aku masih nggak habis pikir kenapa di negara ini memotret saja dilarang. Sedangkan pipis mereka bisa dimana saja. Setiap ada pojokan deh kurasa. Karena baunya pesing di setiap sudut gedung di kota. Ya pikiran positifnya, mungkin mereka parno dengan pengeboman yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tapi perlakuan ke turis sepeti itu cukup bikin shock. Jadi agak trauma kalau bawa kamera di sini. Dan sampai sekarang masih menyesal rasanya kehilangan foto-foto di dekat stasiun tadi. Tapi nggak apa-apalah daripada kehilangan kamera dan uang Rs. 500
Yah inilah namanya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.
2 comments:
cari downloadtan software undelete dit, mungkin file2 di sdcard-mu masih bisa diselamatkan ;) aku sih pernah pake recuva untuk undelete, hehe.
Anjrit ... males bangeeet ... segitunya sih ? Sok bagus tuh negara ~.~"
Post a Comment