![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd94zxxA1N-J1OPnPZ5ROdA18XWPDli9wxT_FfKmkGVfmTnMoJcChhLxz2WGR9i5oyKT1_6S_ed6dR7nz1_mHdJcKmj6Nfx09vzJlrelR_i6Glv7TR3YCHAXnXIup9UyoBNvFsYjSg81k/s320/Photo0321.jpg)
Seminggu yang lalu, aku tercengang melihat sebuah brosur perumahan. Bukannya kenapa, ternyata dengan gajiku sekarang bukan nggak mungkin aku membeli sebuah rumah bahkan tipe 45 sekalipun. Sesaat setelah membaca detilnya, aku langsung memutuskan untuk pergi ke pameran perumahan yang ada di salah satu mall di Sidoarjo.
Muter muter muter, akhirnya berhentilah aku di sebuah perumahan yang lokasinya masih sekitar tengah kota. Kira-kira cuman radius 1 km dari alun-alun Sidoarjo. Harga yang ditawarkan juga menurutku standar. Err.. ini artinya cicilannya masih bisa dijangkau dengan gajiku. Ngobrol ngalor-ngidul sama marketingnya, aku jadi berpikir, kenapa nggak kuambil aja ya rumah ini. Tapi masalahnya adalah, aku nggak punya cukup tabungan untuk membayar uang mukanya. Eh, tiba-tiba si marketing menawarkan solusi tanpa uang muka. Nanti uang mukanya itu akan ditambahkan dalam cicilan. Belum melihat langsung lokasi rumahnya aja aku udah tertarik setengah mati.
Sepulangnya ke rumah langsung aku mengkalkulasi biaya ini-itu, dan hasilnya adalah... Kalau pake uang muka, masih cukup gajinya, tapi kalau tanpa uang muka, asih ada sisa gaji, tapi mepet.. hiks... Tampaknya rencana beli rumah masih harus dipending dulu. Rasanya aku nggak berani kalau punya rumah tapi operasional kehidupan sehari-hari berantakan gara-gara gak punya uang. Yah, mungkin tahun ini belum waktunya, mungkin tahun depan tabungan ini udah cukup untuk melanjutkan cita-cita yang tertunda ini. Yeah, beli rumah itu mudah kok, asal uangnya cukup :p
6 comments:
aku nggak ngerti kalkulasi matematisnya. tapi kalo mbaca dari tulisanmu ini, kalo aku di posisimu aku akan memberanikan diri beli rumah itu.
pertimbangannya:
besarnya cicilan itu kan sudah fix tiap bulannya, sedangkan gajimu naik setiap tahunnya. jadi masa susahnya paling dilakoni pd tahun pertama cicilan saja.
pertimbangan lainnya:
rumah itu nilainya selalu naik setiap tahun. jadi kalo menunggu tahun depan, ya tahun depan situasinya akan sama seperti ini lagi. gajimu sudah naik, tapi harga rumah juga sudah naik pisan.
tak dunga'no segera entuk rejeki tambahan cak, ben mampu bayar uang muka + cicilan ringan :)
errr....
maunya gitu sih, tapi kan masih ada tanggungan yang lupa nggak dihitung kemarin, jadinya agak over.
Amin, moga2 doanya masfahmi ini terkabul :p
Suwun
Wah kalau jd dirimu aku ambil. Semangat, Dit!
KPR di tempat akuuuh??? =D
8.75% efektif 1 thn pertama =) *jualan
@mami: thanks mam :)
@anonim: sopo iki he?
akyu Er ;p
Post a Comment