Pages

Friday, January 30, 2009

Kisah Lift dan Perut

Kisah ini dimulai saat siang tadi aku keluar kantor untuk laporan sama Yang Di Atas di masjid sebelah gedung biru. Seperti biasa, untuk menuju masjid itu diperlukan perjuangan yang luar biasa. Terutama kesabaran saat menunggu alat transportasi yang bernama lift. Maklum, semua laki-laki turun bersaman di jam-jam itu.

10 menit menunggu akhirnya aku dapet lift juga. Begitu pintu lift terbuka, dan terlihatlah separo ruangan lift itu terisi orang. Maka, masuklah aku. Karena banyaknya penumpang, makanya lift berhenti di tiap lantai. Singkat cerita, sampailah lift di lantai 7. Masuklah seorang bapak dengan perut yang tambun dan nggak begitu tinggi. Begitu masuk dia langsung mengambil posisi persis di depan pintu. Seperti orang kebanyakan, dia pun memencet tombol untuk menutup pintu. Hening sejenak... Pintu nggak tertutup... Pencet lagi... Hening lagi... Pintu masih juga nggak tertutup... Lalu ada seorang bapak lainnya berkata, "pak agak mundur..itu.. perutnya nutupin sensornya".

Dalam hati aku ketawaaa ngakak.. tapi gak berani ketawa, takut bapaknya marah. Eh pas keluar, di sebelahku bisik-bisik.. "eh eh.. bapak itu perutnya mancung banget ya? hihihihi.."

No comments: