![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH74pwwwcmq7WunwECbZ-14N3vw_WIbywUnjtr5F1X-oXNTwlyPaDJQ1whZ_y6cAKiyHJeHEGviLv9SXr3yAtnEeQmKinT5Q-iXkKW7W1VYvkVrtdUTcpdmZlO83km6Vos43uvXUp4fIA/s288/1361788057914.jpeg)
Well mungkin opsi resign memang perlu diseriusi. Dan kali ini akan benar-benar serius.
Tentang kegelisahan, tentang kegembiraan, tentang cinta, tentang isi hati
Minggu ini di kantor lagi dihebohkan berita beberapa teman yang akan resign. Well sebenarnya resignation itu udah lumrah di dalam dunia kerja. Kenapa dia resign adalah pertanyaan yang diajukan setiap orang pada sang resignee. Kalau menurut aku sih ada beberapa hal yang membuat orang resign.
1. Duit
Nggak ada yang memungkiri ini kebanyakan adalah faktor utama seseorang resign dan pindah kerja. An ideal move tentu saja pindah ke perusahaan yang menggaji lebih besar. Tapi itu cukup subjektif sebenarnya. Beberapa orang rela pindah ke perusahaan yang gajinya lebih rendah karena alasan yg jd faktor resignation berikutnya ini.
2. Ketenangan Hidup
Ya apalah artinya gaji tinggi tapi ketenangan hidup tidak didapatkan. Well saya sendiri mengalami hal ini waktu pindah dari kantor sebelum ini hidup saya lumayan berantakan. Maklum sudah jadi rahasia umum kerja di media itu kayak juggling. Dan setelah pindah ke pekerjaan lain dengan rate gaji yg nggak jauh beda waktu itu hidup jadi lebih tenang, santai dan teratur.
3. Challenge
Beberapa orang ditakdirkan untuk greedy akan tantangan. Jadi dia akan pindah ketika di perusahaannya sekarang dirasa sudah nggak ada challenge, atau kesempatan berkarir lebih baik. Orang-orang seperti ini menurut saya berbahaya. Better kalau resign disetujui ajalah. Kalau dia tetap bertahan akan membahayakan yang lain. Dia akan nggak segan menyikut dan menelikung dari belakang demi mendapatkan tantangan di pekerjaannya.
4. Ketidakpuasan
Ini selain gaji loh. Gaji kan udah kita bahas tadi. Ketidakpuasan ini maksudnya adanya perlakuan nggak adil dari bossnya. Atau kesenjangan job desk. Ini bisa terjadi pada orang-orang potensial. Banyak kan orang yang sebenarnya potensial tapi dipandang sebelah mata sama bossnya jadi akhirnya diperlakukan nggak adil dan sebagainya. Alhasil perusahaan akan rugi kehilangan orang-orang potensial dengan cara seperti ini. So if you are a boss, please take care of your employee. Manage job desk sebaik mungkin, jadi nggak ada orang yang resign karena terlalu nganggur atau terlalu sibuk sampai nggak punya kehidupan pribadi di luar kantor.
Buat yang punya anak buah, some people work with heart. Bekerja karena mereka suka. Orang-orang seperti ini gaji udah nomor ke satu setengah (gaji gak mungkin nomor 2). Orang-orang seperti ini bekerja untuk aktualisasi diri. Maka jaga orang-orang seperti ini. They are supervaluable member of your team. Memang gampang cari pegawai yang bisa melakukan job desk yang kita inginkan. Tapi super susah cari orang yang mau melakukan itu dengan hati.
Well lepas dari semua itu, biarkan daun lepas dari tangkainya jangan ditahan. Karena daun yang sudah mengering tak akan membuat pohon tampak indah selamanya.
Tapi ingat, buat kalian yang resign rumput tetangga memang tampak lebih hijau. Tapi kebanyakan sawang sinawang. So hati-hati..